Advertisement
Contoh Cerpen Berjudul Dewi Penyelamat
selamat siang pada kesempatan kali ini admin mau posting nih untuk sahabat kataloe.com.
kali ini admin mau posting untuk salahsatu cerpen kiriman pembaca setia kataloe.com
judul: Dewi Penyelamat
Dwi arinjani yg
kerap disapa dewi adalah anak kedua dari pak santoso Dan ibu maryam,pak santoso
adalah pengusaha plastik yang sukses sedangkan ibu maryam mengelola restoran yg
cukup terkenal di muara teweh,kalimantan tengah.dewi adalah gadis yang suka
berfoya-foya,bersenag-senang dgn mentraktir teman-temannya,Dan gemar sekali
shoping.”wik…kmu dmana?lagi apa sih…?”panggil ibu maryam pada anak bungsu
kesayangannya.”dewi..lagi bongkar lemari bu”.”knpa sama isi lemarimu?”liat deh
bu…dewi blom punya baju yg warna hijau,terus tas yg warna biru,sama sepatu yg
warna ungu belom punya…”celoteh dewi sambil mengobrak-abrik isi
lemarinya.”lho,bukannya kemarin kamu baru saja beli baju yg wrna hijau?”tanya
sang ibu.”ya ampun bu’ yang itu mah udah nggak model,udah ketinggalan jaman,ibu
kan tau fashionya dewi tuh harus matching klo baju nya merah tasnya harus
merah,sepatunya merah,aksesorisnya juga.semua warna harus dewi punya..”oceh
dewi,”tapi baju-baju kamu tuh seperti kertas sekali pakai,yang habis pakai
langsung dibuang.””buu…dewi malu sama temen-temen,tmen dewi tuh setiap hari
beli baju baru masa dewi yang anak pengusaha kaya kalah sih sama mereka”keluh
dewi.”ya udah nanti ibu kasih kamu uang,buat beli apa yg kamu mau.””beneran bu?asikkkk…ibu
baik banget deh,aku sayang banget sama ibu”dewi memeluk ibunya dengan penuh
kasih sayang Dan dengan hati riang gembira.ibunya pun tersenyum puas ketika
melihat kebahagiaan terpancar d wajah anak busngsunya itu.”ya sudah,sekarang
bantuin ibu yuk,ngemasin pesanan orang.akhir-akhir ini pesanan ibu meningkat
pesat.”ajak ibunya.”aku kan mau clubing bareng temen-temen aku malem ini bu,lagian
kan ibu punya banyak pembantu di restoran.apa gunanya pembantu itu di gaji bu
sampai dewi juga disuruh-suruh.”dewi mengomel.”ya sudah kamu hati-hati
perginya,nanti jgan pulang kemaleman.”sahut ibunya.”oke bu…”dewi mencium pipi
kanan ibunya kemudian melenggang pergi.
Ibu maryam
sangat menyayangi dewi tdk hanya karna dewi anak bungsu tapi dewi juga anak
perempuan satu-satunya.setiap perkataan dewi selalu di iyakan oleh ibunya.tak
pernah ibunya menolak satu pun permintaan dewi.pukul menunjukan 18.30 WIB
terdengar bunyi telfon rumah.”kriing…kriing….”..ya hallo selamat malam”ibu
maryam mengangkat telfonnya.terdengar suara dari seberang sana”apa betul ini
dengan keluarga bpk santoso?”.”iya betul,saya istrinya.ada apa ya?.”jawab bu
maryam.”apa anda ibu dari eka putra pratama?saya dari kepolisian.anak ibu baru
saja mengalami kecelakaan motor di jl.diponegoro,anak ibu telah dilarikan k Rs.nuri
indah.”cerita polisi itu.”apaaaaaaaaaaaa!!!”jerit ibu maryam shock hingga
gagang telpon yg tak berdosa pun merasakan sakitnya jatuh d lantai marmer.pak
santoso yang mendengar teriakan istrinya pun datang dengan tergesa-gesa Dan
penuh dengan perasaan cemas,ia mendapati istrinya menangis histeris Dan
terkulai lemas.”ada apa bu?apa yang terjadi..??”tanya pak santoso dengan rasa
khawatir.”eka pak…. Ekaaa…anak kita”.kata bu maryam dengan
tersengal-sengal.”eka?kenapa dengan eka bu?”.”eka kecelakaan pak,dalam
perjalanan pulang dari kampusnya.ia sekarang ada dirumah sakit.”jelas bu maryam
dengan terisak-isak.”apaaa?ayo kita sekarang kerumah sakit bu.”pak santoso
membatu istrinya berdiri.tak lama kemudian melesat lah sedan biru milik pak
santoso menuju rumah sakit.
Sesampainya di rmah sakit,”mana eka,anak
saya….”sambil menangis bu maryam mencoba menerobos ruang icu tetapi ditahan
oleh seorang suster.”sabar ya bu,anak ibu masih dalam penanganan dokter.mohon
ditunggu diluar.”cegah suster berpawakan kurus itu.bu maryam pun tak bisa
melawan.ia ditemani sang suami diruang tunggu dengan perasaan was-was Dan tak
henti-hentinya memohon kpd sang pencipta untuk keselamatan putranya.
Tiga puluh menit
berlalu,dokter keluar dengan wajah penuh peluh.”bagaimana anak saya dok?anak
saya baik-baik saja kan?”tanya pak santoso harap-harap cemas.”maaf pak,nyawa
putra bpak tak dapat kami tolong.semoga putra bapak diterima disisinya.”kata
dokter Dan berlalu pergi diikuti suster yang membawa jenazah eka.bu maryam
berteriak histeris”tidakkkkkkkkkkkkkk,eka bangun nak..kamu belum mati kan.ini
ibu…jangan tinggalkan ibu”isak bu maryam sambil mengguncang-guncangkan jenazah
putranya.”sudah bu.istighfar..eka telah tiada,ikhlaskan.biarkan dia pergi
dengan tenang”.mendadak bu maryam pingsan Dan tak sadarkan diri.
Pukul
menunujukan 21.00 wib,bu maryam terbangun.bukan ruangan putih yg ia lihat tapi
kamarnya sendiri.”jangan bangun dulu bu,istirahatlah sampai pulih.agar kau bisa
hadir dalam pemakaman eka besok.”kata pak santoso sambil mengelus rambut istrinya.mendengar
mengenai eka,bu maryam kembali menangis.”bu,dewi mana?daritadi bapak tak
melihatnya.liat anak itu bisanya Cuma hura-hura tidak pernah peduli apa yg
terjadi dirumah ini.ini sudah jam berapa?apa dia tau kakaknya kena musibah?ini karna
kau terlalu memanjakan dia bu!!”nada pak santoso mulai meninggi.”sudah pak,kita
ini dalam susana duka,dewi tadi sudah pamit sama ibu.jangan menambah beban
pikiran lagi”.kata bu maryam dgn lemah.pak santoso menghela nafas panjang.”ya
sudah bu,bpk minta maaf.ibu istirahat saja,biar bpk yg menunggu dewi pulang.
Pukul menunjukan
23.00 wib.dewi membuka pintu dengan hati-hati.lampu masih menyala tapi tak
terlihat ayah,ibu atau kakaknya.ia clingak-clinguk sambil berjalan
mengendap-endap layaknya pencuri.”dari mana saja kamu?”suara ayahnya tiba-tiba
mengagetkan.”liat,ini sudah jam berapa?kmu ini perempuan,mau jadi apa??!!!apa
apaan pakaian kamu itu,mau jual diri ya kamu?”tangan besar ayahnya mendarat di
pipi mulus dewi.ia pun menangis tak bersuara karna betapa sakitnya tamparan
ayahnya.”apa kmu tau kakakmu meninggal karna kecelakaan sore tadi?yang kamu
pkirkan hanya bersenang-senang Dan menghambur-hamburkan uang saja,dasar anak
tidak tahu di untung.”pak santoso meledak.”apaaaa?kakak meninggal?”gumam dewi
sambil tertunduk diam,menangis Dan diselimuti perasaan bersalah Dan lagi tak
ada ibunya yg selalu membela dirinya,kemudian ia berlari ke kamarnya.pak
santoso menghempaskan badannya ke
kursi,Dan mengelus dada karna terlalu emosi.
Esoknya pukul
12.30 wita setelah shalat dzuhur jenazah eka disemayamkan di tpu karang
goreng,bu maryam tak henti-hentinya menangis hingga pemakaman selesai,bgitu pun
dewi ia disamping ibunya tak dapat lagi membendung air matanya yg mengalir
deras ia tak menyangka begitu cepat kakaknya tercinta pergi dari dunia ini.eka
adalah kakak yg penyayang,lembut Dan perhatian terhadap adiknya,tentu saja dewi
sangat kehilangan sosok lemut kakaknya.semenjak kepergian eka bu maryam sering
sakit-sakitan tidak sekuat dulu,kualitas restorannya semakin menurun.pesanan
pun tak sebanyak dulu.sampai ia dirujuk kerumah sakit berkali-kali.Hal ini
membuat pak santoso Dan dewi cemas.hingga tiba hari itu,minggu pagi dewi
menemukan ibunya tergeletak di kamar mandi dalam keadaan tidak bernyawa.bu
maryam meninggal karna kangker rahim.pak santoso sangat terpukul dengan
keprgian istrinya.terlebih dewi ia menangis tak henti-hentinya.kini tiada lagi
yg memanjakannya.kakak Dan ibunya telah pergi.tak ada lagi yg bisa
menyayanginya seprti ibunya.ia berlari ke kamar.sambil melihat cermin ia
berkata..kenapa kakak tinggalin dewi?kenapa ibu juga harus tinggalin dewii?kenapa
semua orang yg dewi syang pergi ninggalin dewi?...apa salah dewi?dulu kata
ibu,ibu memberi nama dewi agar dewi bisa menjadi penolong keluarga ini…tapi
apaa?nyatanya dewi nggk bisa berbuat apa-apa… ketika kakak kecelakaan dewi pun
nggak tau,ketika ibu sakit dewi tidak bisa berbuat apa-apa….aaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh”dewi
memporakprandakan isi kamarnya yg tertata rapi.”aku ini nggk bergunaa….
Ibuuuu,maafin dewiii..”ia terus menjerit-jerit tak karuan hingga tak sadarkan
diri.
Setelah 2 tahun
kematian ibunya.rumah itu terasa sangat hampa,kosong.ayah dewi menikah lagi dgn
seorang janda tanpa anak.ia seperti tidak mengenal ayahnya lagi.ayahnya hanya
menyayangi istri barunya.ia tidak meraskan kehangatan kasih sayang lagi seperti
kasih syang yg diberikan oleh mendiang ibunya dulu.kemuadian dewi pun memilih
melanjutkan kuliahnya.ia mengambil jurusan kedokteran Dan menyibukkan diri
dengan berbagai kegiatan.ia mulai menata hidupnyadengan membuka lembaran
baru,dia telah berubah bukan dewi si ratu shoping lagi,bukan dewi si ratu
clubing lagi.ia telah menemukan banyak pelajaran Dan pengalaman sangat
berharga,ia slalu bersyukur atas apa yg dia punya.hingga genap 4 tahun ia lulus
sarjana dengan ipk 3.61.ia langsung diberi kesempatan bertugas di Rs di sebuah
desa terpencil.dia sangat senang mengobati org sakit Dan menolong orang,ia
telah berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tak kan pernah perhenti menolong
orang hingga akhir hayatnya.”akulah dewi penyelamat….”bisiknya pada sebuah
bingkai foto yg berisi foto ibunda tercinta Dan dikecupnya foto ibunya,air matanya
jatuh bagai embun bening yang suci.
karya : Ayu Andira
Mataram.
baca juga :